Dendeng Aceh
Terbuat dari daging sapi atau rusa, makanan itu tahan lama sampai tiga bulan. Dendeng Aceh, paling dicari sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang oleh para pelancong.
“Dendeng aceh yang paling banyak laku,” kata Mirna, penjual makanan oleh-oleh Aceh di Banda Aceh. Tokonya ‘Dendeng Aceh Gunung Selawah’ selain menjual dendeng, juga menjual makanan khas Aceh lain seperti ikan kayu, kerupuk mulieng dan aneka keripik.
Menurutnya, dendeng Aceh terbuat dari daging sapi dan daging rusa. Proses pembuatannya, daging segar diiris tipis dan kemudian dikeringkan. Saat proses pengeringan, daging dicampur dengan olahan rempah-rempah dan bumbu tradisional lainnya. “Dominannya ketumbar dan sedikit gula,” ujarnya.
Dendeng punya beberapa rasa, manis, asin dan rasa kari. Cocok untuk disajikan sebagai menu makan dengan digoreng dan disambal lado. Dapat juga dimasak sesuai selera lainnya. Di tokonya, dendeng sapi dijual Rp 200 ribu satu kilogramnya. Kalau dendeng rusa, harganya lebih mahal Rp 300 ribu perkilogram.
Dendeng diolah tanpa pengawet dan dapat bertahan selama tiga bulan. Konon dendeng sapi telah lama menjadi resep nenek moyang. Masa kerajaan dulu, para pelaut Aceh membawanya untuk lauk selama berlayar.
Ardi, warga Banda Aceh mengaku banyak rekannya dari luar yang datang ke Aceh memintanya untuk menemani membeli dendeng. “Rasanya memang enak, renyah dan gurih,” katanya.
Tak banyak toko yang menjual dendeng Aceh yang sudah masuk kemasan oleh-oleh di Banda Aceh. Tapi bukan berarti sulit dicari. Di Banda Aceh, selain merek ‘Gunung Seulawah’ yang dijual di jalan Tgk Chik Ditiro, juga ada merek ‘Rencong Aceh’ di Jalan Muhammad Jam.
Selain dendeng, juga ada produk olahan dari kulit sapi yaitu kerupuk kulit yang diberi nama kerupuk kulit latur. Isinya ada yang seperempat kilogram Rp 25 ribu dan setengah kilogram Rp 50 ribu.
Tak hanya menjual dendeng dan kerupuk kulit, di sini juga tersedia produk lain seperti abon, kue bhoi, lontong paris, kue abon dan lainnya. “Yang lain produk titipan orang,” kata Sri.
Dendeng merupakan makanan yang terbuat dari daging sapi yang dipotong tipis-tipis dan dijemur kering. Daging biasanya dilumuri dengan bumbu yang menonjolkan rasa asam dan manis.
Daya jual dendeng Seulawah menurut Sri tergolong tinggi. Dalam sehari setidaknya terjual sampai 100 kilogram dendeng. Tak hanya dari Banda Aceh saja, pembeli juga berasal dari luar daerah seperti Langsa dan Lhokseumawe. Dendeng Seulawah ini bisa bertahan selama tiga bulan.
Baca juga : Beritaseoku.net
0 comments:
Post a Comment