Keripik Nanas
Kabupaten Kampar tepatnya Kecamatan Kualu Nenas hanya berjarak sekitar 15-20 menit dari kampus UNRI Panam, dengan kecepatan motor 40-60 km/jam. Didaerah ini memang banyak banget kebun-kebun nenas, karena kontur tanah yang gambut, nenas subur banget tumbuh disini, mungkin karena itu pula nama daerahnya jadi Kualu nenas. Kalau udah musimnya, sepanjang jalanan lurus ini, di kiri jalan berjejer penjual nenas.
Selain di jual per buahnya, nenas juga diolah jadi penganan yang dijadikan salah satu ragam oleh-oleh dari kabupaten kampar. Kebetulan saat itu aku lagi ikutan wideshoot Metro Tv dan temen aku liputan disini, jadilah aku ikut datang dan tanya ini itu mengenai proses pembuatan keripik nenas ini.
Proses pengolahan nenas menjadi keripik sendiri tidaklah terlalu rumit. Apalagi, sebagian besar proses produksi sudah menggunakan mesin.
Setelah dikupas dan diiris tipis, nenas kemudian direndam dalam baskom dengan soda dan garam selama 15 menit. Tujuannya, agar keripik terasa renyah.
Baca juga : Beritaseoku.net
Nenas-nenas ini kemudian dimasukkan ke dalam sebuah mesin vakum yang berfungsi sebagai pemasak. Proses memasak ini memakan waktu selama 4 jam. Setelah selesai, nenas-nenas yang masih mengandung air ini lantas dikeringkan. Caranya, dengan memasukkannya ke dalam sebuah wadah yang berputar dengan kecepatan tinggi. Selanjutnya ditiriskan dan digoreng di dalam minyak panas.
Dalam sehari, untuk 10 kilogram keripik, Asri melakukan 4 kali penggorengan. Keripik nenas yang dihasilkan cukup crispy dan gurih dengan kombinasi rasa manis dan asam. Kemasan 8 gram dijual seharga Rp 10 ribu sementara perkilonya dipatok Rp 120 ribu.
Asri mengaku, keripik nenas produksinya tak sempat dijual ke luar. ‘’10 kilogram itu biasanya sudah habis sama orang yang beli langsung ke sini. Jadi, tidak sempat dijual ke luar,’’ katanya.
Kebanyakan pembeli biasanya berasal dari berbagai daerah seperti Sumatera Barat, Jakarta dan Sumatera Utara.
Keripik nenas dalam kemasan, kini menjadi oleh-oleh khas negeri Serambi Mekah. Foto: ABdul Ronny/tripriau.com
Keripik nenas dalam kemasan, kini menjadi oleh-oleh khas negeri Serambi Mekah. Foto: ABdul Ronny/tripriau.com
Mendekati momen Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri permintaan keripik nenas biasanya meningkat. Asri kerap kewalahan memenuhi permintaan di momen-momen ini. Bila produksinya tak mencukupi, perempuan ini biasanya membeli keripik nenas ke sentra produksi lainnya untuk dijual kembali pada pelanggannya.
0 comments:
Post a Comment